PENDAMPINGAN SPMI SEKOLAH MODEL

PENDAMPINGAN SPMI DI SEKOLAH MODEL

Bertempat di LPMP Kalimantan Timur, pada tanggal 27 s.d 29 Mei 2019 telah dilaksanakan  Bimbingan Teknis Fasilitator Daerah Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tingkat Provinsi. Kegiatan ini disertai dengan program pendampingan ke sekolah model pada jenjang SD, SMP dan SMA yang berada di Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada saat pendampingan, para peserta Bimtek melaksanakan praktek melalui metode observasi, diskusi dan wawancara berdasarkan indikator capaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang terdapat pada rapor mutu sekolah.

Ada 5 aspek yang diobservasi yaitu pelaksanaan siklus SPMI, Tim Penjaminan Mutu Sekolah, peningkatan kualitas manajemen  pembelajaran, peningkatan kualitas manajemen sekolah dan hasil pembelajaran dan budaya mutu.  Pada pelaksanaan siklus SPMI ada beberapa hal yang digali, antara lain: tahapan melakukan pemetaan beserta bukti fisiknya, tahapan melakukan perencanaan pemenuhan mutu beserta bukti fisiknya, tahapan melakukan pelaksanaan pemenuhan mutu beserta bukti fisiknya, tahapan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemenuhan mutu beserta bukti fisiknya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan tahapan siklus SPMI di sekolah model. Sedangkan pada penggalian informasi pada Tim Penjaminan Mutu Sekolah, indikator keterlaksanaan tugas dan fungsi TPMPS diobservasi  berdasarkan dokumen SK Tim, ketersediaan anggaran khusus, terintegrasinya dengan tim lainnya dan keterlibatan Tim dalam seluruh proses siklus SPMI. Tujuannya adalah untuk melihat terbentuknya dan keterlibatan Tim Penjaminan Mutu Sekolah dalam pelaksanaan SPMI, kendala apa yang dihadapi sekolah, upaya apa yang sudah dilakukan hingga tindaklanjut apa yang dilaksanakan sekolah kedepannya yang akan meningkatkan tugas dan fungsi TPMPS di sekolah. Pada observasi peningkatan kualitas manajemen pembelajaran, indikator proses pembelajaran yang  yang diamati antara lain: aktivitas siswa saat pembelajaran, aktivitas guru dalam membuka pembelajaran, sumber belajar, kegiatan guru pada saat pembelajaran, metode pembelajaran yang digunakan, media pembelajaran, aktivitas penutupan pembelajaran, karakteristik kompetensi sikap, sikap siswa, permasalahan sikap, kekerasan, keterampilan siswa, sumber pembelajaran, teknologi untuk belajar, aktivitas belajar, prestasi siswa, lingkup pengembangan, sumber pembelajaran, perangkat pembelajaran, pemanfaatan hasil penilaian dan teknik penilaian. Tujuannya adalah untuk melihat adanya peningkatan penjaminan mutu pendidikan pada isi pembelajaran, proses pembelajaran di sekolah, penilaian hasil belajar, kendala apa yang dihadapi sekolah, upaya apa yang sudah dilakukan hingga tindak lanjut apa yang akan dilaksanakan sekolah kedepannya yang akan meningkatkan proses pembelajaran di sekolah. Pada observasi peningkatan kualitas manajemen sekolah, indikator peningkatan yang terjadi diobservasi pada sarana dan prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan dan pembiayaan. Tujuannya untuk melihat adanya peningkatan kualitas manajemen sekolah dalam keterlaksanaan penjaminan mutu pendidikan, kendala apa yang dihadapi sekolah, upaya apa yang sudah dilakukan hingga tindaklanjut apa yang akan dilaksanakan sekolah kedepannya yang akan meningkatkan kualitas manajemen sekolah. Pada observasi hasil pembelajaran dan budaya mutu, indikator peningkatan yang diobservasi yaitu hasil belajar siswa dan budaya mutu. Tujuannya untuk melihat hasil pembelajaran dan budaya mutu di sekolah, kendala apa yang dihadapi sekolah, upaya apa yang sudah dilakukan hingga tindaklanjut apa yang akan dilaksanakan sekolah kedepannya yang akan meningkatkan kualitas manajemen sekolah.

Para peserta melakukan analisis hasil observasi dengan cara menggali hal yang sudah baik dan hal yang belum baik. Berdasarkan hasil analisis tersebut kemudian dibuat solusi/tindak lanjut penyelesaian masalah. Rencana aktivitas pendampingan juga disusun untuk memberikan rencana tindak nyata peningkatan mutu. Pada kegiatan akhir Bimbingan Teknis, para peserta menyajikan hasil pendampingan sebagai bentuk pelaporan. Berdasarkan hasil pelaksanaan pendampingan SPMI, para peserta sudah mampu menggali dengan baik mekanisme pelaksanaan SPMI di satuan pendidikan, mampu melakukan pendampingan pelaksanaan SPMI di sekolah model, mampu menyusun rekomendasi peningkatan mutu berdasarkan hasil evaluasi dan mampu melakukan supervisi penjaminan mutu pendidikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *