Workshop Bantuan Hidup Dasar Bagi Masyarakat Awam

Kecelakaan atau kejadian yang tidak diharapkan dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan bagi siapa saja. Kejadian ini dapat berupa insiden kecil atau bencana yang melibatkan penderita dalam jumlah besar. Dalam suatu peristiwa yang membutuhkan penanganan medis, biasanya orang pertama yang akan memberikan pertolongan adalah mereka yang berada di tempat kejadian atau anggota keluarga penderita tersebut. Mereka yang berupaya memberikan pertolongan ini memiliki berbagai tingkat pengetahuan mulai dari tidak terlatih sampai yang mungkin sudah terlatih. Ada waktu antara pertolongan di lapangan sampai korban memperoleh pertolongan oleh tenaga medis di fasilitas kesehatan sehingga masa tenggang inilah yang harus diisi.

Akibat dari situasi tersebut secara langsung dirasakan oleh masyarakat yang merupakan korban namun sekaligus juga merupakan ujung tombak penanggap pertama dari korban, yang dapat mengancam jiwa atau kesehatan mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan kesigapan masyarakat dalam menolong korban, diantaranya yaitu dengan memberikan Bantuan Hidup Dasar.

Bantuan Hidup Dasar merupakan tindakan darurat untuk membebaskan jalan napas, membantu pernapasan, dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu. Tujuannya adalah untuk memperoleh oksigenasi darurat secara efektif pada organ vital seperti otak dan jantung melalui ventilasi buatan dan sirkulasi buatan sampai paru dan jantung dapat memenuhi kebutuhan oksigen tubuhnya sendiri secara normal. Untuk itu, agar masyarakat semakin mandiri dalam bidang kesehatan khususnya dalam menghadapi kegawatdaruratan, maka perlu ditingkatkan pengetahuan dan kemampuannya melalui suatu bentuk pelatihan Bantuan Hidup Dasar Bagi Masyarakat Awam agar dapat diperoleh sumber daya manusia yang profesional dan terampil saat melakukan tindakan pertolongan pertama bagi korban sakit maupun kecelakaan melalui pemberian Bantuan Hidup Dasar dengan baik dan benar.Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Timur yang bergerak di bidang pendidikan sadar betul akan pentingnya Bantuan Hidup Dasar ini, mengingat LPMP masih berhubungan erat dengan guru, murid, dan juga sekolah. Di sekolah pun, kecelakaan atau kejadian tidak diinginkan tidak dapat dipungkiri bisa saja terjadi, seperti murid yang pingsan atau terkena serangan asma. Guru, sebagai seseorang yang dekat dengan murid di sekolah, perlu dibekali ilmu Bantuan Hidup Dasar untuk dapat menangani kejadian tersebut. Sehingga LPMP pun mengadakan pelatihan Workshop Bantuan Hidup Dasar, agar ilmu yang didapatkan nanti dapat diteruskan di sekolah dan diajarkan kepada siswa-siswa dan juga rekan sejawat mereka.

Workshop Bantuan Hidup Dasar Bagi Masyarakat Awam ini dilaksanakan selama empat hari, sejak tanggal 20 hingga 23 November 2019 di LPMP Kalimantan Timur. Peserta ini sejumlah 50 peserta dan dihadiri oleh guru-guru yang ada di Kota Samarinda dan UPT Kemendikbud di Kalimantan Timur.

Adapun hasil yang diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, antara lain:

  1. Menjelaskan konsep Bantuan Hidup Dasar
  2. Melakukan identifikasi korban
  3. Melakukan identifikasi alur pertolongan korban
  4. Melakukan teknik Bantuan Hidup Dasar
  5. Melakukan teknik stabilisasi, evakuasi, dan mobilisasi pada korban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *